Beberapa ciri bayi neonatus:
- warna kulit (berkaitan dengan sistem cardiorespiratory)
: pink kemerahan
: mungkin ada acrocyanosis yaitu cyanosis pada tangan, kaki, terkadang bibir
: pada ibu diabetes mellitus dan bayi prematur warna kulit menjadi lebih pink
: pada postmatur warna kulit menjadi lebih pucat
- respiratory rate = 40 – 60 x /min
tipe pernapasan pada bayi = periodik , Yaitu mungkin saja dalam 1 atau beberapa menit napas teratur terus kemudian napas terhenti dalam 5- 10 sec (< 20 sec)
- kondisi jantung
- diperiksa aktivitas precordial, rate , ritmik, kualitas bunyi jantung kiri / kanan dengan palpasi atau pun auscultation
- heart rate = 120- 160 x / min
heart rate ini sangat tergantung pada aktivitas bayi peda saat pengukuran, terpengaruh misalnya pada kondisi sedang menangis
- berat badan lahir= 2500-3500 g
- panjang badan lahir=50 cm (45-54 cm)
- lingkar dada = < 2 cm dari lingkar kepala
- lingkar perut = 31-35 cm
- lingkar kepala = 33-38 cm
- suhu tubuh = 36,5 – 37,5 0C
Lingkar kepala untuk balita usia:
1 tahun = lingkar kepala lahir + 12 cm
6 tahun = lingkar kepala lahir + 16 cm
PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Muka
Yang perlu diperhatikan apakah terdapat epicanthal fold (lipatan kulit vertical pada sisi hidung, kadang menutupi canthus (sisi lancip pada ujung media pada mata kanan dan kiri) sebelah dalam, lebar jarak kedua mata, microphthalamus, asymmetry (7th nerve palsy), letak telinga yang rendah, panjang philtum (alur vertical pada bagian tengah bibir atas).
Pemeriksaan Hidung
Yang harus diperhatikan apakah hidung symetris dan normal, apakah ada pergeseran dari tulang rawan nasal dari tempat yang seharusnya (asymmetric nares).
Pemeriksaan Mulut
Pemeriksaan yang dilakukan:
– precocious dention (gigi sebelum desidua 1) pada natal (present at birth) atau neonatal (eruption after birth).
– Pemeriksaan soft dan hard palate dengan inspeksi dan palpasi dengan tujuan memeriksa keutuhan atau apakah terdapat belahan pada submukosanya, serta ketinggian dari soft dan hard palate apakah berlebihan, apakah terdapat cabang pada uvulanya (bifid).
– Neonatus tidak memiliki aktivasi saliva. Lidah relative besar, frenulum relatif pendek. Bila frenulum terlalu pendek harus dilakukan pemotongan.
– Pemeriksaan tonsil pada tenggorokan.
– Keutuhan dan bentuk pipi bagian dalam dan luar.
Pemeriksaan Dada
Pemeriksaaan dilakukan pada bentuk dan permukaan dada:
– apakah dada mengalami hipertrofi (umumnya karena produksi susu abnormal pada putting susu tetapi tidak dapat dikeluarkan)
– keadaan putting yang asymmetry, erythema (kemerahan pada kulit karena gangguan pada peredaran pada pembuluh darah), induration (sifat yang keras), tenderness (sensitive abnormal terhadap sentuhan dan tekanan). Hal-hal ini dapat mengarah pada penyakit mastitis (peradangan pada glandula mamae) atau breast abscess (pengumpulan nanah pada payudara)
– apakah terdapat supernumerary nipples, inverted nipples, atau permukaan nipples yang luas dan tidak berkembang seperti pada penderita syndrome turner.
Pemeriksaan Abdomen
Palpasi letak liver ( 2 cm dibawah tulang rusuk) serta ukurannya. Kemudian dari palpasi liver bergeser kekiri untuk meraba spleen.
Palpasi yang lebih dalam untuk memeriksa letak dan ukuran ginjal.
Dinding abdominal pada bayi premature tipis dan lemah.
Renal patology penyebab paling banyak dalam hal kasus abdominal masses (bertambahnya massa perut karena gangguan system eksresinya) pada neonatal.
Pemeriksaan Paru-paru
Variasi dari frekuensi dan irama pernapasan merupakan karakteristik dan fluctuate (pergerakan pengembangan dan pengempisan paru-paru dengan irama tertentu) dari adanya aktifitas fisik, tanda dari kesadaran, atau menangis.
Bayi normal umumnya 30-40/min, pada bayi premature lebih tinggi dan fluctuatenya lebih lebar.
Pernapasan yang lebih dari 60/min dalam keaadaan biasa (tidak sedang melakukan aktivitas) bisa mengarah pada kemungkinan penyakit paru-paru, jantung atau metabolisme.
Bayi yang terlihat lemah, sering merintih, menagis / bunyi seperti mendengkur pada saat ekspirasi biasa mengaju pada kemungkinan cardiopulmonary disease.
Pemeriksaan Jantung.
Jantung bayi normal 90/min ketika tidur dan ±180/min ketika aktivitas.
Pada bayi premature 140-150/min, dapat menyebabkan terjadinya sinus bradycardia.
Pada pemeriksaan dengan auskustasi (pemeriksaan dengan mendengar) sering terdengar bunyi murmur (suara aukskustasi periodik yang berlansung singkat yang berasal dari jantung dan pembuluh darah balik)
Suara murmur tidak berarti merupakan tanda dari akan munculnya penyakit congenital jantung.
Hanya 1/12 dari bunyi murmur yang terdengar pada saat lahir mengarah pada congenital heart disease.
Pemeriksaan Ektremitas
Pemeriksaan panjang ekstermitas apakah sesuai dan pemeriksaan pada jari kaki dan tangan (syndactyly, polydactyly)
Pemeriksaan Anus
Pemeriksaan imperforate anus.
Pemeriksaan genital
Pada wanita pemeriksaan mammary glands dan imperforate hymen
Pada laki-laki: – pemeriksaan letak testis
– ukuran scrotum, bila membesar ada kemungkinan mengarah pada transitory hidrocele, pemeriksaan dengan palpasi dan trasillumination (pemeriksaan dengan melewatkan cahaya pada jaringan tubuh).
– Kadang ada kelainan berkembangnya pembesaran clitoris pada laki-laki (andrenogenital syndrome =untuk kelompok sindrom yang mengalami maskulinisasi atau feminisasi yang tidak tepat).
Perkembangan, Gizi, dan Nutrisi bayi (0-1 tahun)
Proses pertumbuhan manusia dibagi dalam beberapa jenis, yaitu:
– Perkembangan fisik
– Perkembangan saraf
– Perkembangan psikologis
Tetapi dalam rentang umur 0-1 tahun, yang akan kami bahas adalah perkembangan fisik dan sarafnya saja dengan pertimbangan perkembangan psikologis tidak terlalu mempengaruhi proses pertumbuhan tersebut.
Pertumbuhan Fisik
Berat badan normal saat bayi berumur 1 tahun adalah
– Laki-laki = 9-13 kg
– Perempuan = 8-12 kg
Panjang badan yang normal saat bayi berumur 1 tahun adalah
– Laki-laki = 70-81 cm
– Perempuan = 68-78 cm
Lingkar kepala normal saat bayi berumur 1 tahun adalah
– Laki-laki = 44-49 cm
– Perempuan = 43-48 cm
Pertumbuhan gigi
Kemunculan gigi dipengaruhi pula oleh faktor genetik
Ketika anak berusia 1-2 tahun, sudah muncul beberapa gigi susu (desidui).
Pada umumnya usia kemunculan gigi tersebut yaitu :
Maxilla Mandibula
Incisors pertama 6-8 bulan 5-7 bulan
Incisors kedua 8-11 bulan 7-10 bulan
Canines 16-20 bulan 16-20 bulan
Molar pertama 10-16 bulan 10-16 bulan
Molar kedua 20-30 bulan 20-30 bulan
Pada kasus tertulis bahwa gigi pertama muncul pada usia 7 bulan. Menurut tabel pada umumnya, pertumbuhan gigi anak tersebut normal.
Perkembangan Saraf
Selain perkembangan fisik (gigi, panjang tubuh, lingkar kepala, dsb), perkembangan sarafnya juga merupakan hal yang wajib diperhatikan.
Berikut adalah perkembangan maturasi saraf bayi sejak lahir hingga umur 1 tahun:
– Sejak lahir à mampu mendengar
– 1 bulan à mampu melihat, mengoceh, tersenyum
– 2 bulan à mampu menengok kiri dan kanan
– 5 bulan à mampu memiringkan badan
– 6-8 bulan à mampu duduk dan merangkak (dengan/tanpa dibantu)
– 1 tahun à mampu berdiri dan berjalan (dengan/tanpa dibantu)
Untuk dapat berlangsungnya proses pertumbuhan fisik, mental, dan saraf yang baik dari bayi sejak baru lahir hingga memasuki usia 1 tahun, banyak faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kebutuhan gizi.
Gizi yang diperoleh dari makanan dan minuman yang dikonsumsi bayi sangat mempengaruhi proses dan hasil dari pertumbuhan bayi. Untuk itu kita harus dapat memenuhi kecukupan nutrisinya.
Selain memperhatikan kebutuhan nutrisinya, kita juga harus memperhatikan kebutuhan energi si bayi.
Energi tersebut diperlukan untuk:
• Metabolisme Basal
• SDA /Specific Dynamic Action
• Pembuangan ekskreta <10%
• Aktifitas fisik
• Pertumbuhan
Zat-zat utama yang diperlukan untuk pertumbuhan dan regenerasi
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Vitamin
- Mineral
Sumber Energi Utama
- Karbohidrat
• Karbohidrat:
– Sederhana: gula pasir, gula merah
– Kompleks: tepung, beras, jagung, gandum
- Protein
• Protein dibutuhkan oleh bayi untuk:
– Pertumbuhan
– Maintenance
– Pematangan jaringan
- Lemak
– Konsumsi lemak yang baik kira-kira <20% total kalori
o Asam lemak esensil (asam linoleat)
• Konsumsi >0.1%
– Sumber trigliserida
– Memberikan rasa sedap
– Mempermudah penyerapan vitamin yang larut dlm lemak
– Mengandung asam lemak omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak (DHA)
Mineral / Anorganik
• Penting untuk
– Pertumbuhan
– Keseimbangan cairan tubuh
• a. Zat Besi
– Untuk pembentukan eritrosit / sel darah merah
• b. Kalsium
– Pertumbuhan tulang dan gigi
– Proses pembekuan darah
– Mempertahankan fungsi normal otot dan saraf
– Susu sapi merupakan sumber kalsium yang baik
– Anjuran Gizi (RDA) untuk Ca 400-800mg
– Sumber Kalsium Susu sapi 30% di tahan tubuh sedangkan ASI adalah 60%
Vitamin
• Mempertahankan kesehatan
• Tumbuh kembang yang optimal
• ASI mengandung semua vitamin dalam jumlah cukup kecuali Vitamin D
• Vitamin A
• Untuk kesehatan mata dan kulit
• Sumber: susu, telur, ikan
• Provitamin A: sayuran hijau, buah berwarna
• Vitamin D
• Absorbsi Kalsium,
• Dapat dibentuk di kulit dengan bantuan sinar matahari
• Sumber: susu, telur, ikan
• Vitamin E
• Melindungi sel dari kerusakan
• Antioksidan, melindungi dari proses oksidasi
• Sumber: serealia, minyak nabati.
• Vitamin B kompleks
– Sekelompok vitamin yang berfungsi pada sistem saraf agar berfungsi normal
– Sumber: nasi, roti, susu, daging, tempe
• Vitamin C
– Menjaga kesehatan kulit
– Mempermudah penyerapan besi
– Sumber: sayuran dan buahan
ASI dibutuhkan (per hari)
• Triwulan I 150-200 cc/kg.BB
• II 125-175 “
• III 100-150 “
• IV >600 cc/hari
• Umur 1 minggu 100 cc/kg.BB
• 2 minggu 150-200
Makanan Bayi
• ASI
• PASI (pengganti ASI)
• Makanan tambahan/pelengkap
• Makanan lumat
– Makanan bayi bentuk halus/lumat, peralihan dari ASI ke makanan padat, (bubur susu)
• Makanan lembek
– Bentuk lebih padat, sebagai peralihan dari makanan lumat ke makanan padat (nasi tim)
Pola Makan Bayi yang Perlu Diperhatikan
• 0-4 bulan
– ASI sekehendak
• 4-6 bulan
– ASI sekehendak
– Buah 1-2 kali
– Makanan Lumat 1-2 kali
• 6-9 bulan
– ASI sekehendak
– Buah 1-2 kali
– Makanan Lumat 2 kali
– Makanan lembek 1 kali
– Telur 1 kali
• 9-12 bulan
– ASI / susu sapi penuh 2 kali
– Buah 1-2 kali
– Makanan lumat 1 kali
– Makanan lembek 2 kali
– Telur 1 kali
Nutrisi
Nutrisi tambahan dimulai 4-6 bulan ketika gigi mulai erupsi dan zat besi sudah semakin berkurang dalam tubuh bayi
Langkah: I. cereal untuk memenuhi kebutuhan zat besi
II. sayur dan buah
III. daging
IV. telur
Lebih baik makanan ini diberikan 1 jenis dalam sekali makan dan minimal 3-4 hari untuk memberikan jeda sebagai perkenalan jenis makanan baru sekaligus untuk mendeteksi kemungkinan timbulnya alergi. Mungkin juga selain makanan ini, ditambahkan suplemen bila perlu.
Kecukupan Energi Kal/kg.BB
Gol.Umur Pria Wanita
—————————————————————
0-1 tahun 110-120 110-120
1-3 tahun 100 100
4-5 tahun 90 90
6-9 tahun 80-90 60-80
10-14 tahun 50-70 40-55
14-18 tahun 40 40
Distribusi Sumber Energi yang Seimbang
• Protein 15%
• Lemak 20-35%
• Karbohidrat 50-65%
Kebutuhan Protein Menurut Golongan Umur
Golongan Umur gr/kg.BB
————————————-
0 – 1 tahun 2.5 gr/kg.BB
1 – 3 tahun 2.0
4 – 6 tahun 1.8
6 – 10 tahun 1.5
10 – 18 tahun 1-1.5
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi 2 bagian,yaitu:
1. Faktor Heredekonstitutionil
2. Faktor lingkungan (prenatal dan pasca natal)
Faktor Heredekonstitutionil
Hereditas mempunyai peranan yang besar dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa anak bertubuh kecil karena konstitusi genetiknya dan bukan karena gangguan endokrin ataupun gizi.
– Jenis kelamin
Pada umur tertentu pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran, besar, kecepatan tumbuh, proporsi jasmani dan lain-lain. Wanita dewasa lebih dini daripada pria.
– Ras atau bangsa
Terdaapat perbedaan hereditas antar berbagai ras, misalnya ras kuning mempunyai hereditas lebih pendek dibandingkan ras kulit putih.
-Keluarga
Tidak semua orang mempunyai tinggi badan yang sama. Kemampuan untuk menjadi tinggi atau pendek diturunkan menurut ketentuan tertentu, sehingga anak yang tinggi biasanya berasal dari orangtua yang tinggi pula. Demikian sebaliknya.
-Umur
Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa bayi dan masa adolensi.
Faktor Lingkungan
Faktor Prenatal
1. Gizi
Kurang makanan selama kehamilan dapat meningkatkan angka kelahiran mati dan kematian neonatal. Ibu dengan keadaan gizi yang jelek tidak dapat terjadi konsepsi.
2. Mekanis (posisi fetus yang abnormal, oligohidramnion, implantasi ovum yang salah)
Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oligohidramnion dapat menyebabkan kelainan congenital seperti kaki bengkok, mikrognatia, dan clubfoot. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterine akhir. Implantasi ovum yang salah dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
3. Toksin kimia
Obat-obatan tertentu dapat menimbulkan kelainan seperti hidrocepalus, palatoskizis.
4. Bayi yang lahir dari ibu yang menderita Diabetes Mellitus sering menunjukan kelainan fisik.
5. Radiasi
Pemakaina radium dan sinar roentgen yang tidak mengikuti aturan dapat mengakibatkan kelainan pada fetus. Contohnya adalah mikrocepali, spinabifida, retardasi mental, deformitas anggota gerak, kelainan congenital mata dan jantung.
6. Infeksi
Beberapa infeksi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan mental.
7. Imunitas
Keadaan ini timbul atas dasar adanya perbedaan golongan darah antara fetus dan ibu, sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah bayi yang kemudin melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah bayi yang akan mengakibatkan hemolisis. Akibat penghancuran sel darah merah bayi akan timbul anemia dan hiperbilirubinemia. Jaringan otak sangat peka terhadap hiperbilirubinemia dan terjadi kerusakan.
8. Anoxia embrio (gangguan fungsi plasenta) dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
Faktor Pascanatal
1. Gizi (masukan makanan kualitatif dan kuantitatif)
Termasuk dalam hal ini bahan pembangun tubuh yaitu protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin.
2. Penyakit
Beberapa penyakit dapat mangakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
3. Keadaan sosial ekonomi.
Ukuran bayi yang lahir dari orangtua dengan keadaan social ekonomi yang kurang, lebih rendah dibandingkan dengan bayi dari keluarga dengan social ekonomi yang cukup.
4. Musim
Di Negara yang menpunyai 4 musim terdapat perbedan kecepatan tumbuh berat badan dan tinggi. Pertambahan tinggi terbesar pada musim semi dan paling rendah pada musim gugur. Sebaliknya penambahan berat badan terbesar terjadi pada musim gugur dan terkecil pada musim semi.
5. Lain-lain
Banyak factor lain yang ikut berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, antara lain pengawasan medis, perbaikan sanitasi, pendidikan, factor psikologi, dan lain-lain.
Penyakit – Penyakit yang didapat pada bayi waktu lahir
1. Stenosis katup pulmoner adalah suatu penyempitan atau penyumbatan pada katup pulmoner. Katup pulmoner adalah katup pada ventrikel kanan jantung, yang akan membuka untuk mengalirkan darah ke paru-paru.
2. Spinabifida (sumbing tulang belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh. Sindroma kematian bayi mendadak
3. Sindroma kematian bayi mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. Sids merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir selalu ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan sids terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia
4. Sindroma Marfan. Sindroma marfan adalah suatu penyakit jaringan ikat keturunan yang menyebabkan kelainan pada pembuluh darah dan jantung, kerangka tubuh dan mata.
5.Tetralogi Fallot
Tetralogi Fallot adalah gabungan dari:
– defek septum ventrikel (lubang diantara ventrikel kiri dan kanan)
– stenosis katup pulmoner (penyempitan pada katup pulmonalis)
– transposisi aorta
– hipertrofi ventrikel kanan (penebalan otot ventrikel kanan)
6. Sindroma cri du chat
Sindroma cri du chat (sindroma tangisan kucing, sindroma 5p) adalah sekelompok kelainan yang terjadi akibat hilangnya kromosom nomor 5.
Penamaan sindroma ini didasarkan kepada tangisan bayi yang bernada tinggi dan terdengar seperti suara seekor kucing. tangisan ini terdengar segera setelah bayi lahir dan berlangsung selama beberapa minggu, kemudian menghilang.
7. Tumor Wilms
Tumor Wilms adalah tumor ganas embrional ginjal yang berasal dari metanefros. Nama lain tumor ini adalah nefroblastoma atau embrioma renal.
Tumor wilms merupakan tumor ganas ginjal yang terbanyak pada bayi dan anak. Sekitar 80% tumor ini terjadi pada anak di bawah 6 tahun, dengan puncak insidens pada umur 2-4 tahun. Tumor Wilms dapat juga dijumpai pada neonatus. Tumor Wilms terhitung 6% dari seluruh penyakit keganasan pada anak.
Tumor Wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan 8-34 minggu. Sehinga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primitif untuk merintis jalan ke arah pembentukan tumor Wilms, apakah sebagai mutasi germinal atau somatik, itu terjadi pada usia kehamilan 8-34 minggu.
8. Sindroma turner
Sindroma turner (disgenesis gonad) adalah suatu keadaan pada anak perempuan, dimana salah satu dari kromosom xnya hilang sebagian atau hilang seluruhnya
9. Meningoensefalokel anterior atau ensefalokel fossa kranialis anterior (sinsipital)
Merupakan herniasi jaringan isi intrakranial melalui suatu defek kongenital tulang tengkorak pada perhubungan antar tulang di daerah fossa kranii anterior dan tampak sebagai massa tumor di permukaan wajah. Kelainan ini dapat menimbulkan problema berupa gangguan fungsi dan penampakan yang bermakna di daerah frontonasal seperti; long nose appaearance, heipertelorisme, distopia kantus, hambatan jalan napas, hambatan drenase, lakrimal, maloklusi dan lain-lain, karenanya penanganan dini kasus ini diharapkan dapat memperbaiki deformitas & mengatasi hambatan pertumbuhan tulang wajah.
10. Sindrom down adalah salah satu kelainan genetic yang disebabkan oleh adanya trisomi 21, merupakan penyebab umum dari keterbelakangan mental. Gejalanya adalah menurunnya kemampuan mengingat (memori/fakta maupun kejadian). Hal ini terjadi karena adanya penghambatan berlebih terhadap neuron hippocampus (daerah memori pada otak) oleh suatu neurotransmitter yang disebut GABA.
Bayi dengan Sindrom ini mempunyai ciri-ciri seperti :
- Tidak dapat mengawal otot-otot mereka
- Mempunyai berat badan lahir yang sederhana atau rendah
- Mempunyai mata yang condong ke atas
- Profil muka yang agak leper
- Bahagian belakang kepala yang agak leper juga
11. Encephalocele merupakan sejenis kecacatan tubE neural yang berlaku pada peringkat janin yang sangat awal di mana, sel-sel embrio yang membentuk tengkorak tidak dapat bertaut untuk menutupi bahagian otak. Akibatnya, tisu-tisu otak dan meninges (tiga membran tisu perantara yang mengalas tengkorak dan kanal vertebra dan mengepung otak dan korda spina) menjulur keluar dari tulang tengkorak. Tisu-tisu yang terkeluar itu mungkin terletak pada mana-mana bagian kepala tetapi lazimnya, ia berada di tengah-tengah kepala belakang (kawasan oksipital garisan tengah). Kemungkinan besar, ensefalosele yang terletak di hadapan tengkorak tidak mengandungi tisu otak dan oleh itu, mempunyai peluang yang lebih cerah untuk dirawat berbanding di belakang kepala.
12. Omphalocele adalah keluarnya usus akibat kelainan dinding perut. Kelainan ini terjadi saat bayi masih dalam kandungan, karena gangguan fisiologis pada sang ibu, dinding dan otot-otot perut janin tak terbentuk dengan sempurna. Akibatnya organ pencernaan seperti usus, hati, tali pusar, serta lainnya tumbuh di luar tubuh.
13. Gastroschisis adalah keluarnya usus akibat kelainan dinding perut. Kelainan ini hampir sama dengan omphalocele, namun bedanya posisi tali pusar pada gastrischisis masih pada tempatnya.